Sunday, October 16, 2016

[Opini] Seni Musik Rasa "Madu" yang Dihujat

 

Kali ini aku mau bahas hal yang bisa dibilang berbau sedikit tabu dan paling tidak disukai banyak kaum perempuan. Mungkin dibenak kalian ada yang bertanya, kenapa iconnya pakek gambar madu kak? itu karenaaa~ jika kalian adalah  kaum perempuan pasti tau kan apa yang saya maksud. Bukan bermaksud memojokkan para kaum pria sih. Hanya saja kebanyakan perempuan memang tidak menyukai yang namanya dimadu alias poligami.

Poligami sebenernya nggak dilarang sih di dalam agama. Tapi tetaplah ada syaratnya. Emang madu manis sih tapi kan sakit ya, masak iya hati itu mau dimadu. Kan dalam agama syaratnya harus adil sedangkan adil itu bukan perkara yang gampang lho. Dan entah kenapa akhir-akhir ini banyak sekali pria yang ingin 'memadu'. Tapi nggak semua pria sih jadi saya masih seneng-seneng aja liat perkembangan jaman ini.

Oke kali ini aku mau bahas musik yang berbau madu-madu gitu. Pastinya manis banget kan, madu gitu loh. Musik yang bakal aku bahas ada dibawah ini. Jadi gini...

Tadi itu sedikit ulasan isi hati perempuan yang sebenernya isi hati saya sendiri sih. Hehe..
Tapi bener koq kalo kebanyakan perempuan itu tidak suka dimadu. Sedangkan lagu "Poligami" yang dinyanyikan King Dut yang identitasnya sendiri masih tersembunyi ini melambangkan lirik bahwa pria ingin 'memadu'. Lagu ini ciptaan Tjahjadi dan Ishak yang diproduksi oleh Seni Music Indonesia. Lihat dan dngarkan videonya dalam music video dibawah ini.

Musik yang bergenre house music yang di publish pada tanggal 12 Oktober 2016 ini mendapat banyak sekali hujatan serta komentar-komentar miring dari para pengguna youtube. 

Miris memang, kenapa lagu semacam ini bisa tersebar di dalam masyarakat kita yang rentan akan arus dunia hiburan. Krisis mental masyarakat indonesia berimbas pada arah pergaulan yang semakin semena-mena.

Lagi-lagi karya seni yang seharusnya berunsur mendidik dan berbau seni dipermainkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

Harusnya seni yang beredar dikalangan masyarakat harus lebih difilter kembali agar hal semacam ini tidak terjadi lagi.

Dan dari yang saya lihat banyak sekali para penikmat seni yang memberikan komentar mereka secara positif dan negatif. seperti bisa dilihat dibawah ini.



Itu adalah sebagian dari komentar-komentar mereka yang mendengarkan musik ini. 

Untuk kalian semua boleh memiliki pendapat masing-masing, karena setiap manusia memiliki sudut pandangnya masing-masing. Tapi jangan lupa untuk selalu melihat latar belakang terciptanya seni ini agar kita tidak salah dalam mengartikannya.

Saya sendiri kurang setuju dengan musik ini. Meskipun musiknya enak didengar tapi lirik yang dibawa kurang cocok untuk dikonsumsi masyarakat, karena dapat menciptakan pemikiran-pemikiran menyimpang dari perilaku masyarakat yang tertata dalam aturan agama ini. Dalam lagu ini menggambarkan betapa enaknya laki-laki yang bisa berpoligami hanya memikirkan bisa berganti pasangan sesekali, sedangkan mereka tidak berpikir bagaimanakah perasaan perempuan.

Perempuan adalah insan yang berhati lembut dan rapuh. Sejatinya perempuan itu posesif. Jadi berusahalah menjaga hatinya dengan baik. Ketika hati perempuan itu tidak terluka barulah bisa disebut adil. Tapi tak mungkin perempuan tidak terluka ketika tau dirinya dimadu.

Itu tadi sedikit pendapat dari sudut pandang saya. Saya bukan bermaksud menentang para pria apalagi agama. Saya hanya menyampaikan persepsi saya terhadap lagu yang menurut saya kurang pantas untuk dikonsumsi ini.

Terima kasih temen-temen yang mau baca sampaiiii~ akhirrr~
Komen kalian tergantung pendapat hati masing-masing.
Yang jelas saya ingin mengajak kalian menyelamatkan mental dan moral anak bangsa.

Bagikan

Jangan lewatkan

[Opini] Seni Musik Rasa "Madu" yang Dihujat
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

2 komentar

Tulis komentar