Thursday, December 13, 2018

Untuk Yang Tersayang

Untuk Yang Tersayang

Selamat ulang tahun abangku sayang.
Semoga di usiamu yang ke-23 ini semua yang kamu inginkan tercapai. Semoga yang baik-baik selalu ada padamu dan semoga abang makin dewasa dan berwibawa.

Aku mau mengutarakan dikit betapa beruntungnya aku memilikimu.
Memang aku bukan sesuatu yang sempurna seperti yang kamu mau tapi setidaknya beginilah aku yang masih belajar untuk bisa melengkapimu.
Aku mencintaimu tanpa syarat, aku menyayangimu lebih dari yang kau tau. Mungkin sekali dua kali ku cemburu padamu, karena aku tau ada banyak cerita dibalik kisah kamu dan aku. Romansa malam minggu yang tak pernah kita habiskan berdua, bukan karena ku tak ingin seperti mereka tapi karena aku tau kamu lebih dari makna satu malam minggu semata. Kamu bintangku yang selalu berkelip di malam gelapku. Indah, begitu caraku mendeskripsikanmu. Lebih dari itu tapi tidak ada kata yang lebih tepat dari indah.

Air mata ku tak lain adalah kamu. Lukaku pun kamu. Apalagi bahagiaku, itu pun juga kamu. Mereka yang hanya datang kala butuh. Kau tetap jadi tameng pertama kala ku jatuh. Bukan karena ku tak menghargai yang lain, tapi aku tau kamu yang paling tulus. Empat tahun berjuang bersama, atau hanya kau saja dan aku penikmatnya. Kali ini aku yang akan membantumu berjuang, menatapmu dengan penuh makna. Menjadi sandaran punggungmu kala kau lelah.

Kita, yang dari dulu selalu melengkapi satu sama lain. Tiada kasih sayang diluar sana yang selalu ada untuk kau dan aku selain dari kita. Rindu sendu dikala jarak menjadi benang panjang. Waktu bagai palu yang selalu memberi peringatan bahwa rindu ini menumpuk kala jauh. Tapi kepercayaanmu adalah percayaku. Kau ijin pertama yang aku minta untuk sesuatu yang lalu dan nanti. Karena hanya kau yang peduli, karena kamu satu yang memiliki logika jauh. Terkadang kamu lucu dengan logikamu, tapi aku pelengkapmu. Dimasa yang lalu ataupun nanti.

Di ulang tahunku yang ke 22th ini ingin ku ungkap secuil rasa sayangku padamu dalam kata. Ini belum semua karena kau dan aku masih akan memupuk yang lebih banyak dan indah. Selamat ulang tahun superheroku. Asal kau tau, tanpamu aku bukanlah apa. Tanpamu aku tak akan dewasa. Terima kasih selalu menjadi baik  bersama. Teruslah jadi imamku hingga nanti. Teruslah jadi insan yang lebih baik lagi nanti. Aku tak akan menuntutmu sesuatu yang tak kau bisa. Aku akan selalu memandang kelebihanmu yang orang lain tak tahu. Terima kasih selalu berusaha menjadi pelengkapku. And I Love You.

The first photo that I took on our first dating. I don't know why I so damn love you eventhough you always cheat on my work. haha.  >_<

Baca selengkapnya

Sunday, December 2, 2018

Analogi Penelitian Kualitatif


Aku mau lanjutin penjelasan yang kemarin. Buat yang belum tau kemarin aku bahas apa bisa di skrol kebawah. Jadi pertama-tama aku mau bahas tentang penelitian kualitatif dulu. Penelitian kualitatif biasa disebut juga penelitian anti angka. It doesn’t mean that qualitative research hates numeric data. Tapi penelitian ini biasanya tidak menggunakan angka sebagai data utamanya dalam meneliti. Biasanya penelitian ini menggunakan metode deskriptif alias menjelaskan suatu data dengan mengorek makna terdalamnya.

Contohnya gini, ketika si A mempunyai 5 potong roti. Dia sedang bersama 4 orang temannya dan memakan roti itu bersamaan, maka akan sisa 1 potong roti bukan. Lalu si A berkata “rotinya tinggal 1 nih buat si B”. Apakah menurutmu si A sedang menawarkan hanya untuk si B, atau ada kode lain?

Disinilah fungsi dari penelitian kualitatif. Kita harus memahami makna katanya. Mari kita analisis lebih dalam.

Ketika si A berkata seperti itu apakah si B dengan mudahnya bilang “terima kasih ya” lalu memakannya sendiri?
Sepertinya tidak. Kalau dilihat dari segi moral setega itukah si B, tentu dia pasti memikirkan temannya yaitu si C dan D. Lalu si B tidak menjawab dan si A berkata “untuk C saja” apakan si C akan mengambilnya? Pastilah dia tidak enak hati karena si B menolak dan si C tidak ditawari. Dan pada akhirnya si A mengambil roti itu untuk dirinya sendiri.

Dari analogi diatas ada yang kalian bisa tangkap tidak?
Inti dari analogi diatas adalah dari kata-kata yang terucap dari si A setelah mereka selesai memakan bagian masing-masing adalah kode bahwa si A masih mau roti itu tapi dia menggunakan kedok agar dia tidak berat hati memakan roti itu.

Penelitian kualitatif pun seperti itu, banyak kata dan keadaan yang harus diinterpretasi sebelum sesorang memutuskan sesuatu. Dalam penelitian ini peneliti diharap peka terhadap keadaan. Jadi setiap kemungkinan bisa saja terjadi karena lingkungan atau faktor internal. Maka dibutuhkanlah bertanya alias interview atau kuisioner.

Jadi ketika si A menawari rotinya tadi seharusnya teman-temannya bertanya “maksudmu apa?” itu akan lebih memperjelas keadaan dan mengorek kebenaran. Memperjelas semuanya sehingga ditemukanlah jawban dari pertanyaan si A tadi.

Menginterpretasikan sesuatu dengan pemikiran sendiri itu bukanlah cara peneliti menemukan data dan hasil. Maka dibutuhkanlah interview berkali-kali dan bila perlu gunakan kuisioner untuk menemukan data yang valid. Kuisioner disini bukan untuk menemukan jumlah tapi gunanya untuk menemukan makna terdalam dari pertanyaan menggunakan data tulis.

Kalau dari analogi disini kalian masih bingung dengan apa sih penelitian kualitatif itu dan bagaimana perannya dalam kehidupan, bisa deh komen di bawah nanti aku buat potingan baru.

Baca selengkapnya

Monday, November 19, 2018

Sekatenku, Budayaku



Siapa yang belum kenal yang namanya sekaten kalo udah tinggal barang sebentar di Solo. Hari ulang tahun Nabi Muhammad SAW yang dirayakan dengan budaya kota Solo. Hari itu tanggal 17 Novenber 2018 adalah salah satu hari terberkesanku, kenapa? Bakal aku jelasin pelan-pelan.

Kalau kalian nggak mau susah-susah baca, aku juga udah bikin Video yang aku unggah di Youtube, buat ling nya ­­klik aja di sini. Atau lihat di bagian bawah postingan ini nanti aku kasih deh tampilan Youtubenya.
Baca selengkapnya

Friday, April 13, 2018

Let’s talk about My Life Skills Experience

Since today I’ll try to write things in this blog with English, even though my English is pretty worst but I try. This time I want to tell you about my experiences. It is part of my collage subject which should be done. Even think about it, I have some idea about I like it or not. My first impression on doing that subject is worst, really worst. Everything goes suck in the first time.
Baca selengkapnya