Selamat ulang tahun Indonesiaku.
Tepat pada hari ini
tanggal 17 Agustus di waktu 72 tahun silam Indonesia merdeka secara terberita.
Kenapa hanya terberita? Bisa disebut begitu tuh karena masih ada beberapa
negara yang belum mampu mengakui kemerdekaan Indonesia terutama negara-negara
yang menjajahnya.
Sesuai dengan konten
kali ini aku mau beropini tentang bagaimana uforia 17 Agustus kali ini,
terutama uforia disekitarku dan sesuai dengan apa yang aku lihat.
Karena aku adalah
calon pendidik jadi aku mungkin mau fokus ke remaja-remaja dan siswa jaman
sekarang.
Ntah kenapa menurutku
semakin kesini jiwa nasionalisme anak bangsa semakin memudar. Apakah karena
technology atau sistem pengenalan jiwa kenegaraan yang kurang. Kalau menurutku
kedua hal itu adalah salah dua dari sekian banyak faktor yang
menyebabkan jiwa nasionalisme yang memudar. Salah satu contohnya adalah apa
yang aku lihat di sekolah tempat aku magang, para pendidiknya tidak terlalu
menekankan kedisiplinan ketika upacara bendera dilakukan. Padahal itu adalah
salah satu cara kita menghargai dan menghormati perjuangan para pahlawan. Kenapa
mereka begitu? Karena kurangnya ketegasan terhadap kedisiplinan dan penyatuan
pemikiran antar pendidik. Karena menurutku disana sistem pengelolaan sekolahnya
sudah baik, tetapi mereka selalu berjalan dengan pemikiran mereka sendiri untuk
melangkah dan bukan sesuai procedural yang ada. Tapi sekarang mereka sudah
mulai melakukan beberapa perubahan sistem di sekolah tersebut dan aku merasakan
sudah ada beberapa perubahan yang signifikan. Menuju baik? Tentu saja. Tapi perubahan
tersebut tak secepat yang dibayangkan, karena membentuk karakter tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Semoga di beberapa sekolah lain juga terjadi hal
yang sama, menuju perubahan yang lebih baik. Generasi bangsa butuh sekali
perubahan menuju baik.
Sekarang yang aku mau
bahas lagi adalah bagaimana caranya menyatukan cara pemikiran? Bagaimana menanamkan
pada siswa cara disiplin ilmu yang benar?
Cara menyatukan pemikiran
sebenarnya bisa diawali dengan cara yang mudah banget yaitu dengan cara ‘membuang
ego dan menerima pendapat dengan lapang’. Banyak sekali orang yang aku temui
dijaman sekarang ini lebih suka mencari masa untuk mendukung ego nya bukan
untuk membuat vote yang sesuai. Miris
sekali ketika melihat orang yang egois tanpa melihat efek dari apa yang mereka
lakukan.
Cara membuat siswa menjadi
disiplin ilmu sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang ketegasan. Namun disatu
sisi ada yang menganggap ketegasan guru sebagai ancaman. Sebenarnya pola piker semacam
ini adalah racun bagi masa depan bangsa. Generasi muda adalah generasi emas,
tapi banyak yang menyia-nyiakannya. Ada yang melihat disiplin ilmu dengan
sebelah mata. Oh ya ilmu itu nggak cuma bisa didapat disekolah koq. Banyak faktor
yang bisa kita jadikan sebagai disiplin ilmu salah satunya adalah pengalaman. Belajar
dari pengalaman para pejuang dahulu yang sudah berusaha memerdekakan bangsa
dengan taruhan nyawanya, haruskah kita generasi muda hanya berusaha berjaya di social
media. Tolonglah teman-teman berkarya tidak harus dengan cara mengikuti trand
atau berjaya di social media. Kita hargai perjuangan para pahlawan dengan
belajar lebih giat, setidaknya membaca berita atau issue di status quo yang
bisa menambah wawasanmu. Jangan sampai negara kita dilecehkan dan diinjak
negara lain.
Berjayalah generasi
emas bangsaku. Selamat hari kemerdekaan indonesiaku. Sampai jumpa dipostingan
selanjutnya teman-teman. Be humble and stay positive. Bye byee~
Bagikan
Happy Independence Day Indonesia
4/
5
Oleh
Nafila Intan Naumi