PPL SMP Muhammadiyah 1 Simpon Surakarta 2017 |
Hai teman-teman semua.
Kali ini aku mau cerita aja tentang sahabat pulau laskar pelangiku.
Jauh dari mata memang, tapi bermakna sekali. Banyak pelajaran yang aku dapat
dari mereka. Postingan kali ini sebenarnya cuma sebagai pengingat saja kalau
aku punya sahabat yang baik seperi mereka.
Sahabat ku ini berasal
dari STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung. Kalau kalian tau laskar pelangi pasti
tau kan pulau Bangka Belitung.
Yogi Giwantara, Suharti, dan Saiwanto |
Mereka datang tanggal
27 Juli 2017, tapi kami bertemu tanggal 28 Juli 2017. Karena mereka mendarat di Jawa pada sore hari. Mereka bertiga adalah
Suharti, Yogi Giwantara, dan Saiwanto. Awalnya kukira mereka keturunan suku Jawa sama sepertiku karena nama mereka, ternyata salah besar. Kenyataannya kita berbeda
suku. Rasa pertamaku terhadap mereka adalah penasaran. Karena aku suka sekali
punya banyak teman, maka dari itu aku selalu mencoba jadi teman yang baik.
Awalnya aku hanya
dekat dengan Yogi, karena memang aku mudah
akrab dengan teman cowok yang gokil. Kesanku terhadap dia adalah teman yang
baik dan adik yang menghargai sekelilingnya. Dia tukang gombal dan ahli dalam hal ini. Tapi bagiku itu adalah cara dia
berkomunikasi dan mendekatkan diri dengan teman-temannya. Kupanggil dia adik
karena memang aku lebih tua darinya. Ada nama lain juga yaitu Kutilang karena dia memang
kurus tinggi dan tinggal tulangnya(hahaha). Pesanku buatmu adalah kamu belajarlah menghargai
hati wanita ya. Kau tau hati wanita itu rapuh tapi masih pula kau mainkan dasar. Kuharap
kau bisa gapai mimpi-mimpimu, belajar terus buat jadi lebih baik. Terima kasih
karena aku belajar banyak karakter darimu kawan. Caramu menghargai orang lain
juga ku salut.
Lalu aku mulai dekat
dengan Suharti. Hampir ku gamau
pisah sama dia pas hari terakhir dia di jawa. Karena dia adik dan teman yang
baik banget. Sesekali aku masih nangis kalau ingat dia jauh. Dia wanita hebat
yang mampu mengembangkan bakatnya untuk terbang bersama mimpinya. Ahli Taekwondo,
salah satu olahraga favoritku namun gapernah kucoba. Banyak susah senang dengan
dia. Aku sedih gabisa lihat dia tampil di Pensi sekolah. Tapi aku seneng karena bisa lihat
dia di pensi seminar KKN Anak Bangka Belitung. Sesuai dugaanku dia memang
hebat. Aku salut sekali dengan dia. Di perjalanan menuju Bandara dia menangis karena baru menyadari
betapa sakitnya meninggalkan keluarganya di jawa. Aku punya panggilan sayang
buat dia yaitu “Makgeng” karena dia memang begitu. Mau bagaimanapun aku sayang
dia. Dia adalah adek dan sahabat yang membuatku selalu menjaga hati. Terima kasih selalu memperingatkanku makgeng.
Yang terakhir adalah Saiwanto. Bisa dibilang dia lebih tua
dariku dan memang begitu. Tapi kuperhatikan dia masih berusaha untuk belajar
menjadi dewasa. Dia tidak semudah Yogi dan Harti dalam bergaul, karena dia
berbeda dari beberapa segi. Hijrahnya dalam agama membuatku salut. Aku ingin mengenalnya juga seperti ku mengenal Harti dan Yogi. Kalo diingat-ingat karena
pensi sekolahlah kami bisa berteman lebih dekat. Dipertemuan terakhir sebelum ke bandara kuberi
salamku padanya. Senyuman yang jarang terpancar diwajahnya sepanjang magang pun saat itu mulai terpancar.
Betapa kutau dia inginkan pulang. Senyumnya kala itu membuat luka tersendiri dihati karena aku
seperti merasa kurang perhatian sebagai teman. Maaf ya saiwan kalau aku ada
salah padamu kawan. Maaf nggak bisa sedekat Harti atau Yogi walau ku juga ingin.
Semoga kamu segera dapatkan jodoh yang kamu mau. Saranku jangan memaksakan
suatu hal pada wanita karena hampir semua wanita tidak mau seperti itu saiwan. Jangan menyerah dengan hijrahmu, percayalah Allah menuliskan setiap jodoh umatnya di Lauhul Mahfud. Semangat ya untuk menggapai cita-citamu kawan.
![]() |
Pertemuan sebelum mereka kembali ke Bangka Belitung |
Mereka kembali ke
pulau laskar pelangi pada hari Jum’at, 25 Agustus 2017. Kami nangis? Jelas. Sedih
tak terkira ketika sudah terlanjur dekat dan tiba-tiba pergi. Bagaikan ada
cuilan hati yang pergi. Tapi setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan kan. Sebenarnya
itu konsekuensi, tapi aku sendiri nggak siap kalau harus secepat ini. Memang semua
harus berporsi, tapi ntah kenapa aku tidak bisa mengendalikan diriku kali ini. Ada
satu quotes yang kubuat sendiri “Kenangan ada untuk dirindukan” benar kan. Sampai jumpa
lagi kawan. Kita berjumpa lagi lain waktu, kalaupun tidak didunia semoga nanti
di akhirat kau tetap sahabat laskar pelangiku. Banyak kata yang tak mampu aku ungkapkan dalam tulisan ini dan ini adalah sebagian kecil ungkapan sayang serta rinduku untuk kalian. Lanjutkan tugas kalian kawan dan
jangan pernah lupakan kami. Kalian adalah salah satu kenangan terindah dalam
hidupku. Terima kasih pernah singgah.
Bagikan
Sahabat Pulau Laskar Pelangi
4/
5
Oleh
Nafila Intan Naumi